saat musuh serangnya di Sungai Waktu mainkan Texas hold’em di casino, mendadak seorang pemain dengan geram berteriak keras: “Kembali! Ia mengirimi saya kembali! ” Selanjutnya, melepaskan kemarahannya, ia membanting kartu hole-nya mengarah ke atas di atas kotoran. Frustrasi! Tangannya baik saja dimulai dari ketidakberhasilan di – sampai sungai. Ditambah lagi, itu ialah beat yang buruk; rivalnya cuma mempunyai dua out – sebuah kekeliruan besar!
Saya tidak dapat mempersalahkan pemain yang malang tersebut. Kelihatannya itu nasib saya – makin kerap memperoleh sungai. Selanjutnya itu terjadi kembali. Saya banjir tangan paling akhir saya malam hari ini, secara mencolok menggunting kemenangan saya untuk sesion ini. (Untungnya, saya memenangi beberapa sesion saya) . Maka, sudah pasti, memperoleh banyak sungai di pemikiran saya waktu berkendaraan pulang malam tersebut. Tentu tidak asyik saat disapu Badai Kekalahan dalam Poker.
Rekan saya, Lucy, bersimpati pada saya. “Saya kemungkinan sudah banyak kehilangan di sungai,” ucapnya.
Ia tutup matanya, dan menggelengkan kepalanya dari segi ke segi. Ia tidak punyai apapun kembali untuk dijajakan.
Tiduran pada tempat tidur malam itu, ini lebih banyak di pemikiran saya. Terkantuk-kantuk, mendadak saya terjaga dengan pemikiran jika seringkali ke sungai tidak cuma permasalahan nasib jelek, tapi cuma karena langsung kemungkinan dari. Dengan 9 pemain di atas meja, Anda harus mengharap untuk kerap kalah di sungai.
Kebenaran saya telah mencari berapa kerap saya memperoleh sungai sesion tersebut. (Bila Anda mencoba, saya akan menyongsong penemuan Anda.) Rupanya saya kehilangan 11 tangan yang saya mememainkan di pertempuran. Di enam tangan itu, saya dilalui sungai. Dalam pada itu, saya memenangi 11 tangan yang capai pertempuran – tidak berada di sungai. (Saya menang juga saat musuh saya melipat saat sebelum sungai, dan bentakan yang adil